Laporan terbaru yang dibagikan oleh The Information mengungkap bahwa US Federal Trade Commission (FTC) saat ini tengah menginvestigasi kesepakatan akusisi Sony terhadap game developer Bungie senilai $3.6 Milyar.

Investigasi berpotensi menunda penutupan kesepakatan sekitar enam bulan, mendorongnya ke awal 2023, meskipun hal tersebut tidak berarti FTC benar-benar akan menuntut untuk memblokirnya. Perhatian utama Komisi Perdagangan Federal tampaknya adalah memastikan bahwa game populer seperti Destiny tetap dapat diakses di berbagai platform, meskipun Sony sendiri sejak awal mengatakan bahwa Bungie akan tetap menjadi studio multiplatform setelah akuisisi.

Ini adalah tanda lain dari sikap sangat agresif yang diambil FTC terhadap merger dan akuisisi sejak presiden Joe Biden menunjuk Lina Khan sebagai ketua organisasi. Seorang kritikus terkenal perusahaan teknologi besar, Khan telah menggugat untuk memblokir kesepakatan NVIDIA untuk mengakuisisi Arm Holdings sebesar $ 40 miliar, yang merupakan langkah terakhir sebelum NVIDIA memutuskan untuk menyerah dan meninggalkan upaya akuisisi awal tahun ini.

FTC juga sudah menyelidiki kesepakatan besar $ 70 miliar yang dapat membawa Activision Blizzard ke Microsoft. Pada bulan Maret, Komisi Perdagangan Federal secara resmi meminta info tambahan dan materi dokumenter sehubungan dengan peninjauan transaksi yang sedang berlangsung.

Pada tanggal 1 April, empat senator AS (Elizabeth Warren dari Massachusetts, Bernie Sanders dari Vermont, Cory Booker dari New Jersey, dan Sheldon Whitehouse dari Rhode Island mendorong FTC untuk meninjau lebih ketat kesepakatan Microsoft + Activision Blizzard.

Sementara itu, pemegang saham Activision Blizzard telah menyetujui merger dengan mayoritas (lebih dari 98% suara mendukung). Jalan menuju penutupan tetap sulit, dan perusahaan baru saja menerima gugatan baru dari New York City yang berpendapat bahwa tuduhan yang dibuat terhadap Bobby Kotick membuat CEO tidak layak untuk menegosiasikan kesepakatan. Gugatan itu juga mengungkapkan keprihatinan bahwa kesepakatan itu bisa menjadi cara bagi Kotick dan dewan direksi lainnya untuk melarikan diri dari tanggung jawab.