Tencent merupakan salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia dan pendapatan game terbesar, telah lama berinvestasi di perusahaan yang berbasis di luar China. Namun, sering kali melakukannya secara terbatas, hanya meraih saham minoritas dan membiarkan pemilik yang ada tetap memimpin perusahaan mereka.

Hal ini termasuk, Playtonic Games, Frontier Developments, Bohemia Interactive, Payload Studios, Offworld Industries, Triternion, Paradox Interactive, Remedy Entertainment, Krafton, Kakao, FromSoftware, Marvelous, Bloober Team, dan Don’t Nod.

Laporan terbaru dari Reuters yang mengklaim bahwa akan ada pergeseran dalam strategi merger dan akuisisi Tencent untuk fokus pada kesepakatan mayoritas. Alasan perubahan kebijakan sudah diketahui: pembatasan yang semakin ketat dari pemerintah China pada game (terutama untuk anak di bawah umur) telah memaksa perusahaan China, termasuk NetEase, untuk melihat ke luar untuk pertumbuhan. Pada Agustus 2022, Tencent harus melaporkan penurunan pendapatan pertama kalinya yang diukur sebesar -3% dari tahun ke tahun jika dibandingkan dengan kuartal kedua tahun 2021. Penurunan untuk keseluruhan paruh pertama tahun 2022 adalah -1% .

Raksasa Cina tersebut juga baru-baru ini menyelesaikan investasi yang cukup besar ($300 juta) pada Guillemot Bros., perusahaan milik keluarga dengan saham terbesar di Ubisoft. Tencent juga menerima otorisasi dari Dewan Direksi Ubisoft untuk meningkatkan kepemilikan langsungnya di perusahaan dari 4,5% menjadi 9,99% dari modal atau hak suara. Sebagai bagian dari kesepakatan, Tencent tidak akan dapat menjual saham Ubisoft selama lima tahun dan tidak akan dapat meningkatkan kepemilikannya di perusahaan selama delapan tahun.

Namun, hal tersebut bukan berati Tencent juga tidak pernah melakukan akuisisi penuh atau kesepakatan saham mayoritas sebelumnya. Hal ini terjadi pada 1C Entertainment (sekarang Fulqrum Games), Inflexion Games, Wake Up Interactive, Turtle Rock Studios, Sharkmob, Grinding Gear Games, Supercell, Leyou, 10 Chambers Collective, Klei Entertainment, dan Tequila Works.

Dalam semua kasus tersebut, Tencent memperoleh mayoritas atau keseluruhan saham secara langsung. Dalam kasus lain, seperti Yager Development, Fatshark, Sumo Group, Riot Games, dan Funcom, investasi minoritas awal diikuti oleh operasi yang lebih substansial untuk mengamankan kendali perusahaan-perusahaan ini. Dengan demikian, satu-satunya hal yang sepertinya akan berubah adalah Tencent tidak lagi repot dengan langkah tengah dan langsung menuju kesepakatan mayoritas.