Dalam rilis resmi yang baru saja dipublikasikan, studio game asal Finlandia, Remedy mengumumkan beberapa perubahan pada pengembangan dan roadmap finansial. Terutama penurunan pendapatan dan pendapatan operasional karena penundaan perilisan dari game multiplayer perdananya, Vanguard.

Dalam rilis resminya, CEO Remedy Entertainment, Tero Virtala menyampaikan:

“Remedy saat ini sedang mengerjakan lima game kelas dunia, dan kemampuan kami untuk mengembangkan game ini lebih kuat dari sebelumnya. Dengan transisi kami ke model operasi multi-proyek, kami telah belajar bahwa lebih baik untuk menjaga proyek game kami dalam fase pengembangan awal untuk jangka waktu yang lebih lama daripada di masa lalu. Manfaatnya adalah ukuran tim pengembangan dan dengan demikian biaya operasi tetap rendah, dan ini memberi tim waktu yang mereka butuhkan untuk merancang, menyiapkan, dan menguji elemen kunci permainan sebelum proyek bergerak ke fase pengembangan di mana tim diperlukan. Dengan melakukan ini, kami mendukung pengembangan game berkualitas tinggi dan hemat biaya.”

Ia juga menambahkan:

“Kami telah memutuskan untuk mempertahankan game dengan nama kode Vanguard lebih lama dalam fase proof-of-concept saat ini dan menunda ekspansi signifikan dari tim pengembangan hingga tahun 2023. Ini akan menunda pendapatan dari 2022 hingga 2023, yang berarti bahwa kami mengharapkan pendapatan 2022 kami. tetap pada level tahun sebelumnya dan hasil operasi kami menurun secara signifikan dibandingkan tahun 2021.”

Vanguar merupakan game free-to-play-cooperative multiplayer yang dikerjakan secara kolaborasi dengan Tencent. Sayangnya hingga kini masih belum ada informasi lebih detail mengenai game tersebut namun CEO Remedy, Tero Virtala sempat berdiskusi terkait konten monoton pada game co-op.

“Dalam game co-op, tantangannya sering kali adalah konten yang monoton. Untuk menciptakan pengalaman yang bertahan lama, developer tidak dapat hanya mengandalkan keahlian dan membuat setiap level dan misi menjadi unik karena itu biasanya bukan jalur yang berkelanjutan. Kami melihat bahwa ada pertanyaan yang belum terpecahkan tentang bagaimana game co-op berbasis layanan yang tahan lama dapat dibuat. Jika kita bisa menyelesaikan masalah itu, jika kita bisa membawa cara kita bercerita melalui dunia dan eksplorasi, itu bisa menjadi elemen yang bisa kita manfaatkan lebih baik di co-op (PvE) daripada PvP.”