Kabar mengenai smartphone perdana Vivo, X Fold beberapa minggu ini semakin ramai dibicarakan. Baru-baru ini perusahaan asal China tersebut secara resmi mengumumkan smartphone foldable perdananya.

Vivo X Fold ditargetkan bakal menjadi kompetitor bagi Samsung Galaxy Z Fold 3 dengan layar kompak di bagian luar dan luas pada layar internal. Layar externalnya berjenis OLED berukuran 6.53 inci FHD+ 120Hz sedangkan untuk layar internalnya berukuran 8.03 inci berpanel LTPO OLED 120Hz.

Untuk proteksi layar internal dari Vivo X Fold dilindungi oleh ultra-thin glass yang diklaim mampu tahan 300.000 lipatan. Yang berarti bahwa layar internal pada smartphone tersebut dapat dibuka dan dilipat 80 kali per hari selama 10 tahun kedepan. Sama halnya dengan Galaxy Z Fold Series, layar pada Vivo X Fold dapat diatur 80 hingga 120 derajat layaknya laptop. Vivo juga mengklaim bahwa layar internal pada Vivo X Fold bebas bekas lipatan (crease).

Vivo X Fold dilengkapi dengan dua sensor in-display fingerprint untuk tiap layarnya. Hal tersebut membuatnya berbeda dari smartphone foldable yang ada di pasar. Smartphone tersebut juga ditenagai dengan chipset Snapdragon 8 Gen 1, baterai berkapasitas 4.600mAh, fast charging 66W (kabel) dan wireless charging 50W.

Dari segi kamera, Vivo X Fold membawa kamera utama 50MP, kamera ultrawide 48MP, kamera telephoto 12MP dan kamera periskop dengan zoom optikal 8MP. Kedua layarnya dilengkapi dengan punch hole camera yang beresolusi 16MP.

Vivo membekali smartphone foldable perdananya dengan alert slider, Vivo X Fold juga menjalankan sistem operasi OriginOS. Smartphone tersebut tersedia di China dengan pilihan warna leather back dan dijual mulai CNY 8.999 atau $1.413 untuk model 12GB/256GB. Untuk varian yang lebih tinggi dijual dengan harga CNY 9.999 atau $1.570 untuk konfigurasi 12GB/512GB. Sayangnya Vivo tidak berencana untuk merilis smartphone tersebut di luar China.