Saham Sony Interactive Entertainment dilaporkan turun lebih dari 7% setelah kabar rencana Microsoft yang akan mengakuisisi Activision Blizzard. Sebelumnya, Microsoft mengumumkan rencananya untuk mengakuisisi publisher dari Call of Duty dan World of Warcraft tersebut dengan nilai kesepakatan terbesar di industri gaming, US$68,7 milyar.

Meskipun begitu, Microsoft juga dilaporkan akan tetap membuat beberapa game dari Activision Blizzard untuk konsol PlayStation setelah kesepakatan tersebut ditutup pada 2023 mendatang. Bos Xbox Phil Spencer juga mengklaim bahwa mereka tidak berniat untuk menarik komunitas dari platform tersebut.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Spencer ketika penyelesaian kesepakatan akusisi dari perusahaan induk Bethesda, Zenimax senilai US$7,5 milyar. Meskipun game Bethesda seperti The Elder Scrolls Online masih akan didukung di platform PlayStation dan kesepakatan game lainnya seperti Deathloop dan Ghostwire Tokyo tetap berlanjut. Microsoft kemudian mengkonfirmasikan bahwa game terbaru seperti Starfield, Redfall dan The Elder Scrolls VI akan hadir secara eksklusif di Xbox dan PC.

Sementara itu detail mengenai harga saham dari Sony menyusul setelah pengumuman akusisi Activision Blizzard masih belum jelas. Saham raksasa teknologi Jepang tersebut turun hingga 7,17% di Bursa Saham New York yang menjadi saham Sony terendah sejak Oktober 2021 lalu.

“Dalam jangka panjang ini menunjukkan Microsoft beroperasi pada tingkat yang sama sekali berbeda dari Sony dan Nintendo,” kata DFC Intelligence tentang kesepakatan Activision Blizzard dalam sebuah catatan penelitian.

“Sony dan Nintendo memiliki kehadiran besar dalam bisnis game yang ada, tetapi dua perusahaan Jepang yang lebih kecil itu berjuang untuk bermain di ruang strategis yang lebih tinggi yang sedang dituju industri. Ini lebih tentang Microsoft bersaing dengan Google, Amazon, Apple, Facebook dan lainnya. Akuisisi tersebut akan segera menempatkan Microsoft pada posisi strategis yang solid.”