Franchise Call of Duty telah bermain-main dengan kontroversi di masa lalu, menyentuh peristiwa geopolitik aktual dan realitas perang yang brutal, tetapi sepertinya game CoD besar berikutnya mungkin mengambil langkah lebih jauh. Beberapa minggu yang lalu, desas-desus mulai beredar bahwa game terbaru dari Call of Duty 2024, yang dikembangkan oleh Treyarch dan kemungkinan merupakan kelanjutan dari seri Black Ops, akan fokus pada Perang Teluk AS-Irak 1991, tetapi menurut informasi terbaru, itu baru permulaan.

Menurut pembocor Call of Duty TheGhostofHope, Call of Duty 2024 juga akan fokus pada Perang Irak 2003 dan pendudukan serta “Operation Enduring Freedom,” nama kode untuk Perang Global Melawan Teror yang diprakarsai oleh Presiden Bush yang berlanjut pada untuk hari ini. Rupanya, misi atau misi yang berfokus pada Pertempuran Mogadishu, yang difiksasi dalam film Black Hawk Down, mungkin juga sedang dikerjakan.

Hanya saja, Treyarch berpotensi tersandung ke dalam masalah dengan materi tersebut. Sementara Call of Duty jelas merujuk pada konflik dunia nyata sebelumnya, Perang Irak dan Perang Melawan Teror masih segar dalam kesadaran publik, dengan pembenaran dan dampak dari keduanya masih diperdebatkan dengan hangat.

Sebelumnya terdapat game yeng mencoba mengangkat tema perang Irak, Six Days in Fallujah yang menemui banyak kontroversi bahkan cemoohan dari para pemain. Spec Ops: The Line yang dirilis pada 2013 lalu juga mengangkat tema Perang Irak dan Perang Melawan Teror namun memiliki skenario fiksi.

Franchise Call of Duty juga tidak akan mendapatkan konten tradisiona pada 2023 sehingga diperkirakan Call of Duty 2024 akan menjadi sekuel dari Call of Duty: Modern Warfare 2 yang dirilis tahun ini.